Kata Pengantar
Halo, selamat datang di NbPolicorner.ca! Dalam artikel jurnalistik kali ini, kita akan menelusuri dunia stres, menjelajahi definisi yang dikemukakan oleh para ahli terkemuka dan mengupas kelebihan dan kekurangan masing-masing sudut pandang. Bersiaplah untuk mendalami seluk-beluk pengalaman universal ini yang menyentuh kehidupan kita semua.
Pendahuluan
Stres, sebuah fenomena yang tak asing bagi setiap manusia, telah menjadi subyek penelitian ekstensif oleh para psikolog dan akademisi. Pengertian stres bervariasi secara signifikan, namun secara umum didefinisikan sebagai respons tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam atau membebani.
Ketegangan fisik, emosional, dan kognitif yang dipicu oleh stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami definisi stres dan mengidentifikasi strategi penanganan yang efektif.
Dalam jurnal ini, kita akan memeriksa beberapa definisi stres yang paling banyak dikutip, mengeksplorasi kekuatan dan keterbatasannya, dan menyimpulkan dengan rekomendasi praktis untuk mengelola tekanan dengan lebih baik.
Definisi Stres Menurut Hans Selye
Stres sebagai Respons Non-Spesifik
Hans Selye, seorang ahli fisiologi Hongaria-Kanada, dianggap sebagai bapak teori stres. Pada tahun 1936, ia mendefinisikan stres sebagai “respons non-spesifik tubuh terhadap setiap tuntutan yang dikenakan padanya.” Dengan kata lain, stres adalah reaksi fisiologis umum yang dipicu oleh berbagai pemicu, baik fisik maupun psikologis.
Kritik terhadap Definisi Selye
Meskipun definisi Selye telah banyak dikutip, beberapa kritik telah dilontarkan terhadapnya. Pertama, definisi ini mengabaikan perbedaan antara tuntutan positif (seperti tantangan yang memotivasi) dan tuntutan negatif (seperti ancaman). Kedua, definisi ini tidak mempertimbangkan peran persepsi dan kognisi dalam pengalaman stres.
Definisi Stres Menurut Lazarus dan Folkman
Stres sebagai Transaksi Kognitif
Dalam teori transaksi kognitif mereka, Richard Lazarus dan Susan Folkman mendefinisikan stres sebagai “proses transaksi di mana individu mengevaluasi tuntutan lingkungan dan sumber dayanya untuk mengatasi tuntutan tersebut.”
Menurut Lazarus dan Folkman, stres timbul ketika individu memandang situasi sebagai mengancam atau melebihi sumber daya mereka untuk mengatasinya. Penilaian ini bisa jadi subjektif dan bervariasi antar individu.
Kekuatan Definisi Lazarus dan Folkman
Kekuatan utama dari definisi Lazarus dan Folkman terletak pada penekanannya pada peran kognisi dalam pengalaman stres. Definisi ini mengakui bahwa stres bukanlah sekadar respons otomatis terhadap peristiwa eksternal, tetapi juga melibatkan proses mental yang kompleks.
Definisi Stres Menurut American Psychological Association
Stres sebagai Respons Fisiologis dan Psikologis
American Psychological Association (APA) mendefinisikan stres sebagai “respons tubuh terhadap tuntutan apa pun, baik yang nyata maupun yang dirasakan.” Definisi ini mengakui bahwa stres melibatkan baik respons fisiologis (seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah) maupun respons psikologis (seperti kecemasan dan ketegangan).
Definisi APA juga menekankan pentingnya tuntutan yang dirasakan. Artinya, bahkan situasi yang tidak dianggap mengancam secara objektif pun dapat memicu stres jika individu menganggapnya demikian.
Kritik terhadap Definisi APA
Salah satu kritik terhadap definisi APA adalah bahwa definisi tersebut terlalu luas. Definisi ini tidak memberikan batasan yang jelas antara stres dan reaksi emosional lainnya, seperti ketakutan atau kecemasan. Selain itu, definisi ini tidak mempertimbangkan peran faktor sosial dan budaya dalam pengalaman stres.
Definisi Stres Menurut World Health Organization
Stres sebagai Ketidakseimbangan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stres sebagai “keadaan ketegangan mental atau emosional yang disebabkan oleh suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang dianggap melebihi kapasitas individu untuk menghadapinya.”
Definisi WHO menekankan peran ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya dalam pengalaman stres. Definisi ini juga mengakui bahwa stres dapat disebabkan oleh faktor jangka panjang, seperti kemiskinan atau diskriminasi.
Kekuatan Definisi WHO
Kekuatan utama dari definisi WHO adalah bahwa definisi tersebut memberikan pandangan yang komprehensif tentang stres, mencakup aspek fisiologis, psikologis, dan sosial. Definisi ini juga mengakui bahwa stres dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat, yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Definisi Stres Menurut American Institute of Stress
Stres sebagai Persepsi Ancaman
American Institute of Stress (AIS) mendefinisikan stres sebagai “persepsi atau keyakinan individu bahwa tuntutan dari lingkungannya melebihi sumber daya dan kemampuannya untuk mengatasi tuntutan tersebut.”
Definisi AIS mirip dengan definisi Lazarus dan Folkman, menekankan peran kognisi dalam pengalaman stres. Definisi ini juga mengakui bahwa sumber daya individu dapat berubah seiring waktu, artinya apa yang menyebabkan stres bagi seseorang pada suatu waktu mungkin tidak menyebabkan stres di lain waktu.
Kritik terhadap Definisi AIS
Kritik terhadap definisi AIS adalah bahwa definisi tersebut terlalu bergantung pada persepsi individu. Definisi ini menyiratkan bahwa stres sepenuhnya subjektif dan mungkin tidak mencerminkan tuntutan objektif dari suatu situasi. Selain itu, definisi ini tidak mempertimbangkan peran faktor lingkungan dalam pengalaman stres.
Definisi Stres Menurut National Institute of Mental Health
Stres sebagai Respons Terhadap Stresor
National Institute of Mental Health (NIMH) mendefinisikan stres sebagai “respons tubuh terhadap setiap perubahan yang memerlukan penyesuaian atau respons.”
Definisi NIMH sangat luas, mencakup segala sesuatu mulai dari perubahan kecil dalam rutinitas hingga peristiwa besar dalam hidup. Definisi ini juga menekankan peran mekanisme koping dalam pengalaman stres. Mekanisme koping adalah strategi yang digunakan individu untuk mengelola dan mengatasi stres.
Kritik terhadap Definisi NIMH
Kritik terhadap definisi NIMH adalah bahwa definisi tersebut terlalu umum. Definisi ini tidak memberikan batasan yang jelas antara stres dan respons lainnya terhadap perubahan, seperti kegembiraan atau kegembiraan. Selain itu, definisi ini tidak mempertimbangkan peran faktor sosial dan budaya dalam pengalaman stres.